Indahnya Kebersamaan

Indahnya Kebersamaan

Selasa, 12 Mei 2015

Konsep MIPA 3

KONSEP SAINS (SCIENCE)


A. Hakekat dan Pengertian Sains (Science)
1. Hakekat Sains (Science)
Mengetahui cara pandang seseorang tentang sains merupakan faktor penting yang menentukan arah pembelajaran sains. Pernyataan ini adalah hasil penelitian, bahwa persepsi guru tentang sains akan mempengaruhi proses pembelajarannya. Berbeda alat pandang akan memberikan hasil pandang yang berbeda. Orang awam akan memandang sains sebagai susunan informasi-informasi ilmiah.
Ilmuwan akan memandang atau mendefinisikan sains sebagai metode yang dengannya hipotesis diuji. Filsuf akan memandang sains sebagai cara yang berisi tanya-jawab, rangkaian tanya-jawab akan kebenaran dari apa yang telah diketahui manusia.
James B. Conant, mendeskripsikan sains sebagai rangkaian konsep dan pola konseptual yang saling berkaitan yang dihasilkan dari eksperimen dan observasi. Hasil-hasil eksperimen dan observasi yang diperoleh sebelumnya menjadi bekal bagi eksperimen dan observasi selanjutnya, sehingga memungkinkan ilmu pengetahuan tersebut untuk terus berkembang . Pengertian IPA menurut Carin & Sound (1989) adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang terkontrol. 
Abruscato(1996) dalam bukunya yang berjudul “Teaching Children Science”. Mendefinisikan tentang IPA sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian proses yang sistematik guna mengungkap segala sesuatu yang berkaitan dengan alam semesta.The Harper Encyclopedia of Science mendefinsikan sains sebagai suatu pengetahuan dan pendapat yang tersusun dan didukung secara sistematis oleh bukti-bukti yang dapat diamati.Jika menggunakan sudut pandang yang lebih menyeluruh, sains seharusnya dipandang sebagai cara berpikir (a way of thinking).
Cara memperoleh pemahaman tentang alam dan sifat-sifatnya, cara untuk menyelidiki (a way of investigating) bagaimana fenomena-fenomena alam dapat dijelaskan, sebagai batang tubuh pengetahuan (a body of knowledge) yang dihasilkan dari keingintahuan (inquiry) orang. Menggunakan pemahaman akan aspek-aspek yang fundamental ini, seorang guru sains (IPA) dapat terbantu ketika mereka menyampaikan pada para siswa gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh  tentang  semesta.

a. Sains sebagai cara untuk berpikir (a way of thinking)
Sains merupakan aktivitas manusia yang dicirikan oleh adanya proses berpikir yang terjadi di dalam pikiran siapapun yang terlibat di dalamnya. Pekerjaan para ilmuwan yang berkaitan dengan akal, menggambarkan keingintahuan manusia dan keinginan mereka untuk memahami gejala alam. Masing-masing ilmuwan memiliki sikap, keyakinan, dan nilai-nilai yang memotivasi mereka untuk memecahkan persoalan-persoalan yang mereka temui di alam. Ilmuwan digerakkan oleh rasa keingintahuan yang sangat besar, imajinasi, dan pemikiran dalam penyelidikan merekauntuk memahami dan menjelaskan fenomena-fenomena alam. Pekerjaan merekatermanifestasi dalam aktivitas kreatif dimana gagasan-gagasan dan penjelasan-penjelasan tentang fenomena alam dikonstruksi di dalam pikiran
b. Sains sebagai cara untuk menyelidiki (a way of investigating)
Siapa saja yang berkeinginan memahami alam dan menyelidiki hukum-hukumnya harus mempelajari gejala alam/peristiwa alam dan segala hal yang terlibat didalamnya. Petunjuk-petunjuk yang ada pada gejala alam pada kenyataannya telah tertanam di alam itu sendiri.Sains terbentuk dari proses penyelidikan yang terus menerus. Hal yang menentukan sesuatu dinamakan sebagai sains adalah adanya pengamatan empiris. Jika ketajaman perhatian kita pada fenomena alam ditandai dengan adanya penggunaan proses ilmiah seperti pengamatan, pengukuran, eksperimen, dan prosedur-prosedur ilmiah lainnya, maka itulah pengetahuan ilmiah.
c. Sains Sebagai Batang Tubuh Pengetahuan (a body of knowledge)
Sains merupakan batang tubuh pengetahuan yang terbentuk dari fakta-fakta,konsep-konsep, prinsip-prinsip, hipotesis-hipotesis, teori-teori, dan model-model membentuk kandungan (content ) sains. Pembentukan ini merupakan proses akumulasi yang terjadi sejak zaman dahulu hingga penemuan pengetahuan yang sangat baru.
d. Fakta
Fakta merupakan produk paling dasar dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu. Karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, makafakta-fakta merepresentasikan apa yang dapat dilihat. Seringkali, dua buah kriteriaberikut ini digunakan untuk mengidentifikasi sebuah fakta. (a) dapat diamatai secara langsung, (b) dapat didemonstrasikan kapan saja. Oleh karena itu, fakta-fakta terbuka bagi siapapun yang ingin mengamatinya. Namun, kita harus ingat bahwa dua kriteria diatas tidak selalu berlaku karena ada informasi faktual yang hanya terjadi sekali dalam jangka waktu yang sangat lama, seperti erupsi gunung berapi.
e. Konsep
Fakta-fakta hanyalah merupakan bahan kasar dan harus diolah lagi sehingga membentuk gagasan yang berarti dan hubungan-hubungan antar fakta. Aktivitas berpikir dan menalar diperlukan untuk mengidentifikasi pola dan membuat kaitan antar data,sehingga membentuk pertalian yang disebut dengan konsep. Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, benda-benda, atau gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang. Ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan reptil dan mamalia. Dikemukakan oleh Collette &Chiappetta, menurut Bruner, Goodnow, dan Austin (1956), sebuah konsep setidaknya memiliki 5 unsur, (1) nama, (2) definisi, (3) lambang, (4) nilai, dan (5) contoh. Misalnya konsep tentang perpindahan. Nama dari konsep adalah perpindahan, definisinya adalah sebuah vektor yang arahnya dari benda pada kedudukan awal menuju kedudukan akhir dan mempunyai besar yang sama dengan jarak terpendek antara dua kedudukan.
f.     Kata konsep dan generalisasi
Konsep kadangkala diartikan sebagai bayangan mental atau sudut pandang secara individual. Sebagai contoh, jika seorang anak mempunyai konsep jarak bumi ke bulan, maka konsep ini khas untuk dirinya sendiri. Sementara generalisasi adalah pernyataan yang didasarkan atas akumulasi pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam komunitas ilmiah.Contoh lain dari konsep dalam sains antara lain: Hewan berdarah dingin adalah hewan yang menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungannya. Satelit adalah benda angkasa yang bergerak mengelilingi planet. Air adalah zat yang molekul nya tersusun atas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.


g.  Prinsip-prinsip dan hukum-hukum
Prinsip-prinsip dan hukum-hukum merupakan hasil generalisasi dari konsep-konsep. Prinsip dan hukum seringkali digunakan secara bergantian sebagai sinonim. Prinsip atau hukum terdiri dari fakta-fakta dan konsep-konsep. Prinsip-prinsip dan konsep-konsep lebih umum daripada fakta-fakta, tetapi juga sering dikaitkan dengan gejala yang dapat diamati di bawah kondisi-kondisi tertentu. Prinsip-prinsip yang mengatur pertumbuhan dan reproduksi menyediakan informasi yang dapat dipercaya berkenaan dengan perubahan yang terjadi dalam sistem kehidupan.Contoh produk IPA yang merupakan prinsip ialah : Logam  bila dipanaskan memuai. Semakin besar intensitas cahaya, semakin efektif proses fotosintesis. Larutan yang bersifat asam bila dicampur dengan larutan yang bersifat basa akan membentuk garam dan bersifat netral. Semakin besar perbedaan tekanan udara, semakin kuat angin berhembus. Hukum adalah prinsip yang bersifat spesifik. Kekhasan hukum dapat ditunjukkan dari : Bersifat lebih kekal karena telah berkali-kali mengalami pengujian. Pengkhususannya dalam menunjukkan hubungan antar variable Hukum-hukum tentang gas, hukum-hukum tentang gerak, dan hukum tentanglistrik sebagai contoh, menentukan hal-hal yang dapat diamati di bawah kondisi-kondisi tertentu
h.  Teori-teori
Ilmuwan menggunakan teori untuk menjelaskan pola-pola. Teori merupakan usaha intelektual yang sangat keras karena ilmuwan harus berhadapan dengan kompleksitas dan kenyataan yang tidak jelas dan tersembunyi dari pengamatan langsung. Gagasan ini menjadi jelas ketika orang merujuk teori atom, yang menyatakan bahwa seluruh benda tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang disebut dengan atom. Gambaran visual ini akan lebih sukar diterima ketika kita meninjau salah satu aspek teori yang menyatakan bahwa sebuah atom sebenarnya 99,99 % kosong. Teori memiliki tujuan yang berbeda dengan fakta-fakta, konsep-konsep, dan hukum-hukum, tetapi ilmuwan menggunakan jenis pengetahuan ini untuk menyajikan penjelasan-penjelasan dari fenomena-fenomena yang terjadi. Teori-teori mempunyai hakikat berbeda dan tidak pernah menjadi fakta atau hukum, tetapi teori tetap berlaku sementara sampai disangkal atau direvisi
i.    Model 
Model ilmiah adalah representasi dari sesuatu yang tidak dapat kita lihat. Model ini menjadi gambaran mental yang digunakan untuk menunjukkan gajala dan gagasan-gagasan yang abstrak. Model-model tersebut harus menyertakan hal-hal yang menonjol dan penting dari gagasan atau teori yang mana ilmuwan mencoba untuk memahamkan nya atau menjelaskan gagasan atau teori tersebut. Model atom Bohr ,model tata surya, dan model DNA double helix merupakan representasi konkret dari gejala-gejala/fenomena-fenomena yang tidak dapat kita amati secara langsung. Buku teks merupakan referensi utama ketika kita ingin menemukan model-model untuk membantu kita dalam belajar. Sayangnya, orang kemudian percaya begitu saja pada model yang dia lihat, tidak tahu bahwa model hanyalah merupakan alat bantu mengkonseptualisasi fitur yang menonjol dari prinsip-prinsip dan teori-teori, dan gambaran mental tidaklah sesuai dengan kenyataannya sebagian atau keseluruhan.

2.  Pengertian Sains (Science)
Ilmu pengetahuan alam atau Sains merupakan terjemahan kata-kata inggris yaitu natural science artinya ilmu yang mempelajari tentang alam. Pengertian sains menurut para ilmuwan diantaranya: 
a.  Darmojo, 1992 (Samatowa, 2006: 2) menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya.
b.  Nash, 1993 (Samatowa, 2006: 2) menyatakan bahwa Sains itu adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam.
c.  James, 1997 (Samatowa, 2006: 1) mendefinisikan Sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut. 
d.  Whitehead, 1999 (Samatowa, 2006: 1) menyatakan bahwa Sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman.
e.  Vessel (1965: 2) memberikan jawaban yang sangat singkat tetapi bermakna yakni “science is what scientists do”. Sains adalah apa yang dikerjakan para ahli Sains (saintis).
Dua aspek penting dari pengertian-pengertian tersebut mengenai konsep sains yakni langkah-langkah yang ditempuh dalam memahami alam (proses Sains) dan pengetahuan yang dihasilkan berupa fakta, prinsip, konsep, dan teori (produk Sains). Kedua aspek tersebut harus didukung oleh sikap Sains (sikap ilmiah) berupa keyakinan akan nilai yang harus dipertahankan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru
B.     Konsep Pengetahuan
Dalam pandangan umum, ilmu atau ilmu pengetahuan sering diartikan sebagai salah sesuatu yang kita kenal atau ketahui mengenai suatu hal atau objek. Kita mengetahui suatu hal tersebut diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, baik bersumber dari pengalaman kita sendiri dalam mengatasi masalah yang dihdapi dalam kehidupan keseharian, dari informasi atau cerita orang lain, dari kebiasaan atau adat istiadat.
Pengetahuan dapat juga dijelaskan sebagai hasil dari mengetahui obyek-obyek di alam nyata menurut akal dengan jalan pengamatan. Menurut Sidi Gazalba dalam Sadulloh (1983:2) bahwa “ Pengetahuan adalah apa-apa yang diketahui sebagai hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil daripada kenal, sadar, insyaf, mengerti, dan pandai. Semua pengetahuan itu adalah milik atau isi pikiran”.
Kaum pragmatis terutama Dewey tidak membedakan antara pengetahuan dan kebenaran, oleh karena itu pengetahuan harus benar, kalau tidak adalah menjadi kontradiktif. Ada teori tentang kebenaran yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah pengetahuan itu benar atau salah, yaitu:
a.       Teori Korespondensi
Kebenaran merupakan persesuaian antara fakta dan situasi nyata. Kebenaran merupakan persesuaian antara pernyataan dalam pikiran dengan situasi lingkungannya. Teori ini paling luas diakui realis.
b.      Teori Koherensi
Kebenaran bukan persesuaian antara pikiran dengan kenyataan, melainkan kesesuaian secara harmonis antara pendapat/pikiran kita dengan pengetahuan kita yang telah dimiliki. Teori ini pada umumnya diakui olleh golongan idealis. 
c.  Teori Pragmatisme
Kebenaran tidak bisa bersesuaian dengan kenyataan, sebab kita hanya bisa mengetahui dari pengalaman kita saja.

Menurut Titus (1959) mengungkapkan ada 4 jenis pengetahuan/kebenaran yang dapat diperoleh dan dimiliki manusia, yaitu:
         Pengetahuan biasa atau akal sehat
         Pengetahuan ilmiah
         Pengetahuan filsafat
         Pengetahuan religi
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama.
Karakteristik individu yang kurang pengetahuan antara lain:
a.       Mengungkapkan informasi yang tidak akurat. Informasi tidak disampaikan lengkap sehingga maksudnya menjadi biasa.
b.      Adanya salah pengertian atau salah presepsi. Karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup biasanya terjadi makna yang disampaikan menjadi salah.
c.       Menanyakan kembali informasi yang telah diberikan, kemampuan menerima informasi lambat sehingga pertanyaan diulang-ulang.
d.      Tidak terampil dalam mendemonstrasikan sesuatu karena pengetahuan yang diterima tidak cukup biasanya kurang mampu dalam mempergunakan sesuatu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:
a.   Intelegensi
Adalah keseluruhan kemampuan individu berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif, intelegensi mengandung unsur pengetahuan atau rasio, yang banyak digunakan dalam suatu tindakan atau perilaku semakin berintelegensi perilaku tersebut.
b.    Emosi
 Emosi atau perasaan yang timbul disertai pekerjaan intellect dapat  memperkuat dorongan pengetahuan individu. Contohnya seperti individu mampu memahami atau tidak suatu pekerjaan.
c.     Kepercayaan
Kepercayaan merupakan dasar pengetahuan sesseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tertentu. Kepercayaan datang dari apa yang telah diketahui kemudian akan terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik suatu objek.
d.    Pengalaman pribadi
Adalah sesuatu yang dijalani, dirasakan, dan ditanggun. Pengalaman pribadi dapat membentuk pengetahuan seseorang, pengalaman pribadi yang digeneralisasikan akan membentuk streotif dan penghayatan seseorang.
e.    Belajar
Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan setiap kegiatan belajar diharapkan akan ada perubahan pada diri individu, seperti tidak tahu menjadi tahu.
f.     Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dll mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu halmemberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

C.     Pengertian Ilmu Pengetahuan
Secara terminologis, dalam pandangan dan konteks akademis, istilah ilmu atau science itu adalah sekumpulan pengetahuan yang mempunyai kartakteristik (ciri-ciri) dan syarat-syarat tertentu sehingga disebut ilmu pengetahuan. Jadi, pada dasarnya ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu yang dikenal mengenai suatu obyek, yang diperoleh dari pengalaman dalam mengatasi masalah, dari informasi atau cerita orang lain, dan dari kebiasaan atau adat istiadat.
Ilmu terutama berfungsi menjawab pertanyaan mengapa, artinya menjelaskan hubungan sebab akibat (kausalitas). Ilmu dikembangkan melalui kegiatan berfikir kritis, yaitu kegiatan berpikir melalui tahap-tahap penetapan problema dalam bidang ilmu yang bersangkutan, kemudian hipotesis (dugaan solusi atas problem disertai argumentasi bahwa solusi itu tepat), kemudian disusul dengan tahap pengujian hipotesis itu secara empiris, dan akhirnya penarikan kesimpulan berupa generalisasi, prinsip, hukum, rumus dan sebagainya.


Sumber-sumber ilmu pengetahuan:
         Kabar yang dapat dipercaya
         Indera lahir maupun batin
         Akal berupa nalar maupun intelektual
         Intuisi
Jadi ada dua jalan besar yang bisa kita tempuh sebagai usaha dalam mencari ilmu pengetahuan, cara pertama yaitu dengan melihat buku panduan yang diberikan oleh Allah SWT lalu mencocokkan dengan alam semesta sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalani hidup, cara kedua yaitu dengan melakukan riset sendiri sebagai usaha mencari dan mengumpulkan pengertian tentang alam serta peristiwa yang terjadi mengingat sungguh berharganya sebuah ilmu pengetahuan. Kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan kosong tanpa ilmu oleh karena itu wajib belajar agar memperoleh kemudahan dalam menjalani hidup.

D.       Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Sesuai dengan perkembangan masalah dan tantangan yang dihadapi, manusia yang dianugerahi kemampuan dan hasrat ingin tahu yang mendalam, berusaha terus menerus mencari dan menemukan solusi mengenai masalah yang dihadapinya itu. Upaya manusia yang terus mencari solusi tersebut, memberi dampak positif yakni terjadinya kemajuan dan perkembangan ilmu yang demikian pesat. Kemajuan tersebut mengakibatkaan jumlah dan jenis ilmu pengetahuan dewasa ini demikian banyak.
Berdasarkan isi pengetahuannya, ilmu diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.       Ilmu-ilmu Kealaman
b.      Ilmu-ilmu Sosial
c.       Ilmu-ilmu Kemanusiaan
Berdasarkan jenisnya, ilmu diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu:
a.       Ilmu Murni
b.      Ilmu Kealaman
c.       Ilmu Sosial
d.      Ilmu Tingkah Laku
e.       Ilmu Kemanusiaan
Berdasarkan sifat pengetahuan (atribut), ilmu diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.       Menurut Karl Pearson
·         Absract Sciences
·         Concrete Sciences
b.      Menurut Wiliam C. Kneale
·         Apriori Sciences
·         Aposteriori Science
c.       Menurut Wilson Gee
·         Descriptive Science
·         Normative Sciences
d.      Menurut Rudolf Carnapp
·         Formal Sciences
·         Factual Science
e.       Menurut Wilhem Windelband
·         Nomothetic Sciences
·         Idiografic Sciences


f.       Menurut Hugo Munsterberg
·         Theoretical Sciences
·         Practical Sciences
g.      Menurut pembagian ilmu yang banyak digunakan terkenal dengan   klasifikasi:
·            Pure Sciences
·            Applied Sciences
h.      Ada pula pembagian ilmu dengan klasifikasi:
·            Ilmu Eksakta
·            Ilmu Non Eksakta

E.    Sains (Science) ditinjau dari beberapa Aspek.
1.  Aspek Antologi
Sains (science) diantaranya: mempunyai objek dan tujuan, disusun secara sistematik, berkembang dengan metode ilmiah dan berlaku universal, dapat diuji kebenarannya (diverifikasi), serta memuat klasifikasi ilmu (ilmu dasar dan ilmu terapan).
2.  Aspek Aksiologi
Sains (science) memiliki tujuan umum,yakni yang berkaitan dengan kajian ilmu tertentu (biologi,  fisika, kimia, bumi dan antariksa).memiliki tujuan khusus, yakni untuk mencari atau mendapatkan: kebenaran (truth), pengetahuan (knowledge), pemahaman (understanding), penjelasan (explanation), klasifikasi (classification), peramalan (prediction),  pengendalian (control),  penerapan (aplication), penemuan (indention), produksi (production).memiliki nilai etis.
3.  Aspek Epistemologi
Memuat keinginan untuk mencari kebenaran ilmiah, hubungan kausalitas (sebab-akibat),adanya pemikiran dan pengkajian ilmiah/ hasil ilmiah yang disusun secara sistematik dengan metode ilmiah untuk mendapatkan kebenaran tentang fenomena alam yang sedang terjadi yang berkaitan dengan kajian ilmu tertentu yang sedang ditekuni.

F.    Cakupan dalam Sains (Science)
1.    Ilmu Pengetahuan Alam/ sains (science) mempelajari:
  1. Objek materi (manusia, kehidupan,benda mati dan alam semesta) dan objek formal (objek yang menjadi pusat perhatian atau bidang studi. Seperti: bidang kesehatan, pertanian dan ekonomi)
  2. Gejala alam, persoalan, cara mempelajari dan perkembangannya.
2.    Aspek yang Dipelajari dalam Ilmu Pengetahuan Alam/ Sains (science) adalah
1.    Fisika
2.    Kimia
3.    Biologi
4.    Bumi dan antariksa
3.    Sikap Ilmiah diantaranya:
bisa membedakan fakta dan opini, berani dan santun dalam berargumentasi, mengembangkan keingintahuan, kepedulian  terhadap lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis, bertanggungjawab,  jujur dan tekun.
4.    Metode Ilmiah adalah cara untuk mendapatkan atau menemukan pengetahuan yang
benar dan bersifat ilmiah. Metode ilmiah mensyaratkan asas dan prosedur tertentu yang disebut kegiatan ilmiah.
Adapun langkah-langkah metode ilmiah secara garis besar adalah:
(1) menemukan masalah dan merumuskan masalah
(2) mengumpulkan keterangan untuk memecahkan masalah
(3) menyusun dugaan atau hipotesa
(4) menguji dugaan dengan melakukan percobaan atau eksperimen
(5) menarik kesimpulan
(6) menguji kesimpulan dengan mengulang percobaan
5. Menghasilkan produk-produk ilmiah (konsep, prinsip dan teori


Tidak ada komentar:

Posting Komentar