Indahnya Kebersamaan

Indahnya Kebersamaan

Selasa, 12 Mei 2015

Konsep MIPA 1

Filsafat dan Ilmu Alam

 
A.        PENGERTIAN FILSAFAT
Kata ‘Filsafat’ berasal dari kata Yunani ‘Philosophia’. ‘Philos’ artinya ‘suka kepada’ dan ‘sophia’ artinya ‘kebijaksanaan’. Jadi philosophiasecara harfiah artinya ‘suka kepada kebijaksanaan’. Kata ‘Filsafat’ atau Philosophiapada mulanya berarti pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta.
Pengertian filsafat menurut para tokoh :
1.      Pengertian filsafat menurut  Harun Nasution filsafat adalah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas (tak terikat tradisi, dogma atau agama) dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan 
2.      Menurut Plato ( 427-347 SM) filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada 
3.      Aristoteles (384-322 SM) yang merupakan murid Plato menyatakan filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda. 
4.      Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM)  mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha untuk mencapainya. 
5.      Al Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina menyatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan  menyelidiki hakekatnya yang sebenarnya
Ciri-ciri berfikir filosfi :
1.      Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
2.      Berfikir secara sistematis.
3.      Menyusun suatu skema konsepsi, dan
4.      Menyeluruh.
Penemuan-penemuan baru atas dasar pengamatan mengubah pola berpikir manusia yang cenderung lebih percaya atas kebenaran induktif (atas dasar pengamatan) dari pada kebenaran filosof yang didasarkan atas pola berpikir deduktif. Maka philosophia terpecah menjadi dua aliran:
1.      Aliran yang mendambakan kebenaran atas dasar induktif, yang kemudian menjadi aliran Epistemologi yang melahirkan metode ilmiah (Apakah yang dapat saya ketahui? )
2.      Aliran yang mendambakan kebenaran yang lebih hakiki sifatnya, yang tak terjangkau oleh pengalaman manusia. Aliran ini kemudian disebut Metafisika (Apakah sebenarnya hakikat hidup itu? )
3.      Atropologi Filsafat (Apakah manusia itu?)
Beberapa ajaran filsafat yang  telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
1.      Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
2.      Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
3.      Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
4.      Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.


Manfaat filsafat dalam kehidupan adalah :
1.      Sebagai dasar dalam bertindak.
2.      Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3.      Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
4.      Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.

B.        PENGERTIAN PENGETAHUAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui; kepandaian: atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Adapun pengetahuan menurut beberapa ahli adalah:
1.      Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.
2.      Menurut Ngatimin (1990), pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas dari hal-hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan ingatan akan keterangan yang sesuai.
3.      Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
Dari beberapa pengertian pengetahuan di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak. Partanto Pius dalam kamus bahasa indonesia (2001) pengetahuan dikaitkan dengan segala sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses belajar.

C.        PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode  yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
1.       Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
2.      Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.



D.        PENGERTIAN ILMU ALAM
Ilmu alam (natural science) atau ilmu pengetahuan alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana objeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint".
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Menurut Poedjawijatna ilmu alam adalah ilmu yang berobyek fakta alam, percobaan yang mungkin ditimbulkan semuanya mempunyai tujuan untuk mencari hokum yang umum dan pasti.
Dapat disimpulkan, bahwa ilmu alam adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang terjadi di alam semesta.

E.        RUANG LINGKUP ILMU ALAM
Ilmu-ilmu alam membatasi diri dengan hanya membahas gejala-gejala alam yang dapat diamati. Tentu saja pengamatan yang dimaksud disini lebih luas dari pada hasil interaksi langsung dengan panca indera kita, yang memang lingkup kemampuannya sangat terbatas. Tuntutan lebih lanjut bagi gejala alam yang lazim dibahas dalam ilmu-ilmu alam adalah bahwa pengamatan gejala itu dapat diulangi dengan orang lain.ilmu-ilmu alam bukan hanya kumpulan lukisan gejala alam. Ada semacam keyakinan bahwa masing-masing gejala alam itu tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dalam suatu pola sebab akibat yang dapat difahami dengan penalaran yang saksama.Ini menjadi tugas teori ilmu-ilmu alam.
Manusia adalah bagian dari alam, ia mengadakan interaksi dengan alam, menangkap gejala alam kemudian mencari hakikatnya. Hakikat dari gejala alam dikemas dalam ilmu alam yang berkembang pada tahun 1700-an. Ilmu alam telah mencapai perkembangan yang menyeluruh, sistematik, dan ilmiah, jika dibandingkan dengan ilmu social. Hal itu disebabkan karena unsur-unsur alam mudah diteliti di laboraturium.
Pekerjaan pertama ahli ilmu alam adalah mengobservasi materi, misalnya Euclid mengobservasi gerakan matahari; Plolemeus meneliti tentang bumi sebagai pusat jagat raya; ahli-ahli matematika arab menentukan angka decimal dan aljabar dan kimia. Ilmu alam yang pertama adalah membahas tentang mekanika benda-benda bumi dan angkasa yang diijelaskan secara matematika.
Karya matematika zaman kuno disempurnakan oleh Descartes di tahun 1600-an kemudian dikembangkan perhitungan deferensial integral oleh Leibniz. Kepler menemukan hokum-hukum gerak planeter dan newton merumuskan hokum-hukum umum gerak materi. Pada abad 17 dan 18 lahir teori pembakaran (Combustion­) dalam ilmu kimia, yaitu jika logam dipanaskan maka bobotnya akan lebih berat; teori ini disebut teori Phlogestis.
Semua perubahan dan perkembangan dalam alam diingkari, dinegasi. Para filosof Yunani kuno menyatakann bahwa dunia ini timbul dari kekacauan yang luar biasa, yaitu sesuatu yang telah berkembang dan telah menjadi.
Kant menyatakan hipotesis Nebular atau kabut bintang, atau bintang berpijar (1755), yang memandang system surya telah dibentuk dari Nebula, bumi dan seluruh system solar muncul sebagai sesuatu yang telat menjadi dalam predaran waktu; dan Laplace menyatakan hipotesis system solar (1835), William Huggins (1865) membuktikan keberadaan dalam angkasa luar, materi serba gas yang panas yang serua denagn nebula asli yang disebutkan dalam hipotesis kant dan laplase.
Penemuan Kant itu menjadi titik tolak bagi kemajuan ilmu. Apabila bumi itu sesuatu yang telah menjadi, maka keadaan geologi, geografi dan Klimatiknya sekarang, dan tanaman-tanaman dan bintang-bintangnya secara serupa, mestinya juga sesuatu yang menjadi; yang mestinya mempunyai sesuatu sejarah ko-eksistensi dalam ruang dan waktu. Mayer di Heilbronn dan Joule di Manchester (1842) memperagakan transformasi panas menjadi energi mekanikan dan dari energy mekanikan menjadi panas. Grove dalam bukunya the Correlation of Physical forces (1846) menjelaskan bahwa semua energy fisik, energy mekanika, panas, cahaya, listrik, magnetism dan bahkan yang dinamakan energy kimiawi, ditransformasikan yang satu menjadi yang lainnya dalam keadaan-keadaan tertentu tanpa kehilangan energy yang timbul; hal itu seperti dikatakan Descartes bahwa kuantitas gerak yang terdapat didunia adalah tetap, materi bergerak, berubah dan berkembang menjadi materi lain menurut hokum-hukum tertentu. Ilmu fisika, seperti astronomi adalah materi yang bergerak.
Dengan terus berkembangnya ilmu-ilmu alam yang ditemukan dan diteliti oleh para ahli, ilmu-ilmu alam dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni ilmu alam dan ilmu hayat. Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta, sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk-makhluk hidup didalamnya ilmu alam kemudian bercabang ladi menjadi fisika, kimia, astronomi, geografi, geologi, biologi, ilmu bumi, zoology, botani, mineralogy, mekanika dan lain-lain.

F.         SUMBER ILMU ALAM
Hakikatnya ilmu alam dibangun berbasis peristiwa gejala alam yang dapat dipengaruhi kehidupan manusia dalam mengelola alam. Kemampuan daya nalar manusia menata pengalamannya secara sistematis, sistemik, dan dapat diperbandingkan sepanjang waktu terhadap alam disusun menjadi ilmu alam.
Ilmu alam meneliti perubahan alam, bahwa perubahan itu adalah dari factor internal atas kontradiksi berbagai unsure dalam alam. Proses gerak alam itu tidak ada campur tangan manusia; gerak itu murni dari factor internal alam itu sendiri, oleh sebab itu proses itu dianalisis dengan menggunakan hokum dialektika (paradigma saling hubung, kontradiksi dan perubahan).
Filsafat meneliti perubahan alam karena campur tangan manusia, ukuran manusia adalah kemampuannya mengubah alam yang lebih bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam proses itu integensi manusia meningkat, dan gerak materi atas campur tangan manusia itu harus dianalisis berdasarkan hokum sebab akibat.
G.        KERANGKA BERFIKIR ILMU ALAM
Kerangka berfikir ilmu-ilmu alam lebih menitikberatkan kepada yang realitas saja atau lebih dikenal dengan aliran positifisme. Adapun dalam perkembangan ilmu-ilmu tersebut sangat dipengaruhi oleh aliran positifisme.
Positifisme bertujuan dalam menjadikan ilmu pengetahuan dengan fondasi yang kuat dan terpercaya, ajaran dari positivisme antara lain:
1.      Dalam alam terdapat hukum-hukum yang dapat diketahui
2.      Penyebab adanya benda-benda dalam alam tidak dapat diketahui (bandingkan dengan teori evolusi Darwin, karena ilmuwan tidak dapat melihat penyebabnya)
3.      Setiap penyataan yang secara prinsip tidak dapat dikembalikan pada fakta tidak mempunyai arti nyata dan tidak masuk akal
4.      Hanya hubungan antara fakta-fakta saja yang dapat diketahui
5.      Perkembangan intelektual merupakan sebab utama perubahan social

H.        METODE PENELITIAN ILMU ALAM (POSITIFISME)
Istilah ‘positif” sering digunakan dalam penulis-penulis yang terkenal, seperti Durkhein dan lainnya bahwa maksudnya adalah filsafat positifisme. Fakta positivis adalah fakta real atau yang nyata. Hal positif (a positive fact) adalah sesuatu yang dapat dibenarkan oleh setiap orang yang mau membuktikannya. Fakta positivis yang diolah melalui metode ilmu-ilmu alam diterima sebagai fondasi pengetahuan yang valid, filsafat social yang berkembang sejak dari plato, aristoteles dan pemikir-pemikir lain telah spekulatif, sehingga tidak memenuhi syarat keilmuan dan dianggap tidak bermanfaat oleh pendukung positivisme.
Positivisme sebagai paham filsafat membatasi pengetahuan yang benar pada hal-hal yang dapat diperoleh dengan memakai metode ilmu-ilmu alam (induksi). Hal yang positif (a positive fact) adalah fenomena yang mesti dibenarkan oleh setiap orang yang mempunyai kesempatan yang sama untuk menilai (membuktikan). Positivisme menerima dan membenarkan gejala empiris sebagai kenyataan (naturalisme) dan berfikir bahwa berfikir ilmiah yang benar adalah berfikir obyektif, sebagai model berfikir yang tidak terikat pada individu akan tetapi berlaku untuk semua orang. Metode ilmiah didasarkan pada sejumlah asumsi-asumsi yang biasanya diterima begitu saja, artinya tidak dipertanyakan lagi secara kritis.

I.          FILSAFAT SEBAGAI BAGIAN DARI ILMU PENGETAHUAN
Segala sesuatu yang kita ketahui baik melalui pengamatan panca-indera, pemikiran, atau dari manapun asal usulnya, semua itu merupakan pengetahuan. Jadi filsafat pun merupakan pengetahuan. Pengetahuan manusia itu dapat digolongkan menjadi dua bagian menurut sumbernya, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui usaha atau pengalamannya sendiri dan pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan (wahyu Illahi).
Pengetahuan yang berasal dari usaha sendiri dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1.      Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah.
2.      Pengetahuan filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui pikiran, tak terbatas pada pengamatan panca-indera.
3.      Pengetahuan yang tak termasuk golongan satu dan dua.

J.            PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FILSAFAT, PENGETAHUAN SERTA ILMU PENGETAHUAN
Persamaan :
1.      Ketiganya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya
2.      Ketiganya memberikan pengertian mengenai hubungan yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukan sebab
3.      Ketiganya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan
4.      Ketiganya mempunyai metode dan system
5.      Ketiganya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas) akan pengetahuan yang lebih



Perbedaan :
Filsafat
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan.
Yang dipelajari terbatas karena hanya sekedar kemampuan yang ada dalam diri kita untuk mengetahui sesuatu hal.
Cenderung kepada hal yang dipelajari dari sebuah buku panduan.
Keseluruhan yang ada
Objek penelitian yang terbatas
Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material.
Menilai objek renungan dengan suatu makna. Misalkan : religi, kesusilaan, keadilan, dsb
Tidak menilai objek dari suatu sistem nilai tertentu.
Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental.
Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu.
Bertugas memberikan jawaban
Ilmu Pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar