Indahnya Kebersamaan

Indahnya Kebersamaan

Selasa, 12 Mei 2015

Filsafat 9

PENELITIAN LIMIAH

A.      Pengertian Penelitian Ilmiah
Tulisan/karangan pada hakikatnya merupakan organisasi ide/pesan secara tertulis. Jika kata itu dikaitkan dengan kata ilmiah, maka hasil organisasi ide/pesan itu disebut tulisan ilmiah. Tulisan ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (keilmiahannya).
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu ada juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang berarti “kembali” dan to search yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali”. Secara definisi bahwa penelitian adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi. Ilmiah yaitu menggunakan metode dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yaitu sistematis dan menggunakan metode penelitian dimana suatu hipotesis yang dirumuskan setelah dikumpulkan data obyektif secara sistematis, dites secara empiris.
Penelitian menggunakan metode ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research). Sehingga bisa dikatakan bahwa penelitian ilmiah adalah suatu penyelidikan yang terorganisasi dengan menggunkan metode ilmiah. Dalam penelitian ilmiah ini selalu ditemukan dua unsur penting, yaitu unsur pengamatan (observasi) dan unsur nalar (reasoning). Unsur pengamatan merupakan pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu yang diperoleh melalui kerja mata dengan penggunaan persepsi. Nalar adalah suatu kekuatan arti dari fakta-fakta, hubungan dan interelasi terhadap pengetahuan yang timbul.
Menurut Sukardi (2003) penelitian adalah proses ilmiah yang mencakup sikap formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama dan hasil sama.
Penelitian menurut Kerlinger dalam Sukardi (2003) ialah proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis. Beberapa karakteristik penelitian sengaja ditekankan oleh Kerlinger agar kegiatan penelitian memang berbeda dengan kegiatan professional lainnya. Penelitian berbeda dengan kegiatan yang menyangkut tugas-tugas wartawan yang biasanya meliput dan melaporkan berita atas dasar fakta. Pekerjaan mereka belum dikatakan penelitian, karena tidak dilengkapi dengan karakteristik lain yang mendukung agar dapat dikatakan hasil penelitian, yaitu karakteristik mendasarkan pada teori yang ada dan relevan dan dilakukan secara insentif dan dikontrol dalam pelaksanaannya. Penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan. Baik itu discovery maupun invention. Discovery diartikan hasil temuan yang memang sebetulnya sudah ada. Sedangkan invention diartikan sebagai penemuan hasil penelitian yang betul-betul baru dengan dukungan fakta.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan dipeerkuat dengan gejala yang ada.
Ilmu pengetahuan berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia. Sedangkan kebutuhan manusia adalah sesuatu yang berkembang di dalam dan bersama dengan perkembangan kebudayaan. Maka manusia selalu berupaya untuk menemukan prinsip-prinsip baru untuk mengantisipasi perubahan dan perkembangan kebutuhannya yang disebut dengan penelitian. [4]

B.       Kerangka Berfikir Ilmiah
Kerangka berfikir ilmiah merupakan landasan yang memberikan dasar-dasar pemikiran yang lebih kuat sebagai tempat berdirinya hasil-hasil penelitian tersebut.
Towsand mengatakan “bahwa manusia itu mempunyai sifat ingin tahu. Sedangkan di luar dirinya ada kejadian-kejadian yang merangsang yaitu persoalan (masalah). Hubungan antara rangsangan dari luar dan hasrat ingin tahu pada diri manusia itulah penyebab kenapa manusia selalu bertanya dan akhirnya menyelidiki.” Sedangkan Michael Bylear mengatakan “bahwa pada diri manusia ada sesuatu kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan ini hanya bisa dicapai apabila ada pengetahuan tentang kebutuhan itu. Sebelum ada pengetahuan tentang kebutuhan itu harus diadakan penyelidikan untuk mengetahui kebutuhan itu sendiri.”

C.    Struktur Penulisan Ilmiah
1.      Pengajuan Masalah
Langkah pertama dalam suatu penelitian ilmiah adalah mengajukan masalah. Satu hal yang harus disadari bahwa suatu masalah tidak pernah berdiri sendiri dan disebabkan faktor-faktor lain.
a.    Latar Belakang Masalah
       Dalam suatu masalah selalu terdapat latar belakang dari suatu masalah tertentu. Masalah adalah suatu hal yang tidak lazim terjadi.
b.   Identifikasi Masalah
       Identifikasi masalah merupakan  suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah dimana suatu obyek dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah.
c.   Pembatasan Masalah
       Permasalahan harus dibatasi ruang lingkupnya, pembatasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk ke dalam lingkup permasalahan dan faktort mana yang tidak.
d.   Perumusan Masalah
       Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin kita carikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.
e.    Tujuan Penelitian
            Setelah masalah dirumuskan dengan baik maka seorang peneliti menyatakan tujuan penelitiannya. Tujuan penelitian ini adalah pernyataan mengenai ruang lingkup dan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Beberapa tujuan penelitian diantaranya adalah :
  1. Memperoleh informasi baru.
Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari aspek sipeneliti. Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut telah ada dan berada di suatu tempat dalam waktu lama. Apabila fakta tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan baru. Contoh data yang sering ditemui dalam kondisi tersebut misalnya adalah fakta sejarah yang diperoleh di sebuah situs desa Wonoboyo, Klaten. Dari situs tersebut ditemukan diantaranya peninggalan peradaban masyarakat kuno yang berupa guci, mata uang, batu permata, dan bagian bawah suatu bangunan yang merupakan bangunan kuno. Hasil-hasil temuan tersebut menurut para ahli arkeologi adalah peninggalan pada zaman Mataram kuno.
2.      Mengembangkan dan menjelaaskan
Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang didukung fakta-fakta penunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang sering disebut hipotesis.
3.      Menerangkan, Memprediksi, dan Mengontrol Suatu Ubahan
Tujuan penelitian ini penting dalam aspek akademika karena dengan memiliki kemampuan yang mencakup menerangkan. Memprediksi dan mengontrol sesuatu, dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut adalah ahli yang memiliki kelebihan apabila dibandingkan dengan orang awam.
f.    Kegunaan Penelitian
       Setelah itu maka dibahas kemungkinan kegunaan penelitian yang merupakan manfaat yang dapat dipetik dari pemecahan masalah yang dapat dari penelitian. 

2.      Penyusunan Kerangka Teoretis
       Setelah masalah berhasil dirumuskan dengan baik maka langkah kedua dalam metode ilmiah adalah mengajukan hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan.
Agar sebuah kerangka teoritis dapat meyakinkan maka argumentasi yang disusun tersebut harus dapat memenuhi beberapa syarat. Pertama, teori-teori yang dipergunakan dalam membangun kerangka berpikir harus merupakan pilihan dari sejumlah teori yang dikuasai secara lengkap dengan mencakup perkembangan-perkembangan terbaru. Kedua, analisis teori-teori keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut dengan pembahasan mengenai prinsip yang mendasarinya. Ketiga, mampu mengidentifikasikan masalah yang timbul sekitar disiplin keilmuan tersebut. Pada hakikatnya kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis didasarkan pada argumentasi berpikir deduktif dengan mempergunakan pengetahuan ilmiah, sebagai premis-premis dasarnya.
       Kerangka teoritis suatu penelitian dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipotesis.
3.      Metodologi Penelitian
Setelah kita berhasil merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari pengetahuan ilmiah yang relevan maka langkah berikutnya adalah menguji hipotesis tersebut secara empiris. Artinya kita melakukan verifikasi apakah pernyataan yang dikandung oleh hipotesis yang diajukan tersebut didukung atau tidak oleh kenyataan yang bersifat faktual. Masalah yang dihadapi dalam proses verifikasi ini adalah bagaimana prosedur dan cara dalam pengumpulan dan analisis data. Penetapan prosedur dan cara ini disebut metodologi penelitian yang pada hakikatnya merupakan persiapan sebelum verifikasi dilakukan.
Metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode, jadi metodologi penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian. Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing dan metode penelitian tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Pada hakikatnya proses verifikasi adalah mengumpulkan dan menganalisis data dimana kesimpulan yang ditarik kemudian dibandingkan dengan hipotesis untuk menentukan apakah hipotesis yang diajukan tersebut ditolak atau diterima. Dengan demikian maka teknik-teknik yang tergabung dalam metode penelitian harus dipilih yang bersifat cocok dengan perumusan hipotesis.
Penyusunan metodologi penelitian mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a.   Tujuan penelitian secara lengkap dan operasional dalam bentuk pernyataan yang mengidentikasikan variable-variabel dan karakteristik hubungan yang akan diteliti
b.   Tempat dan waktu penelitian di mana akan dilakukan generalisasi mengenai variable-variabel yang diteliti
c.    Metode penelitian yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan tingkat generalisasi yang diharapkan
d.   Teknik pengambilan contoh yang relevan dengan tujuan penelitian, tingkat keumuman dan metode penelitian
e.   Teknik pengumpulan data yang mencakup identifikasi variable yang akan dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran, instrument dan teknik mendapatkan data.
f.    Teknik analisis data yang mencakup langkah-langkah dan teknik analisis yang dipergunakan yang ditetapkan berdasarkan pengajuan hipotesis.

4.      Hasil Penelitian
Dalam membahas hasil penelitian tujuan kita adalah membandingkan kesimpulan yang ditarik dari data yang telah dikumpulkan dengan hipotesis yang diajukan. Secara sistematik dan terarah maka data yang telah di kumpulkan diarahkan pada sebuah penarikan kesimpulan apakah data tersebut mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian dapat dilaporkan dalam kegiatan sebagai berikut :
a.       Menyatakan variabel-variabel yang diteliti
b.      Menyatakan teknik analisis data
c.       Mendeskripsikan hasil analisis data
d.      Memberikan penafsiran terhadap kesimpulan analisis data
e.      Menyimpulkan pengujian hipotesis apakah ditolak atau diterima


5.      Ringkasan dan Kesimpulan
Struktur penulisan ilmiah yang secara logis dan kronologis mencerminkan kerangka penalaran ilmiah. Dengan mengenal kerangka berpikir filsafati maka kita secara lebih mudah akan menguasai hal-hal yang bersifat teknis. Struktur penulisan dan penelitian ilmiah yaitu :
a.   Deskripsi singkat mengenai masalah, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi dan penemuan penelitian
b.    Kesimpulan penelitian yang merupakan sistesis berdasarkan keseluruhan aspek
c.    Pembahasan kesimpulan penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap penelitian lain dan pengetahuan ilmiah yang relevan
d.      Mengkaji implikasi penelitian
e.      Mengajukan saran
Teknik penulisan ilmiah mempunyai dua aspek yaitu (1) gaya penulisan dalam bentuk pernyataan ilmiah serta (2) teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan. Komunikasi ilmiah harus bersifat jelas dan tepat yang memungkinkan proses penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal. Bahasa yang dipergunakan harus jelas di mana pesan mengenai objek yang ingin dikomunikasikan mengandung informasi yang disampaikan sedemikian rupa sehingga sipenerima betul-betul mengerti akan isi pesan yang disampaikan kepadanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar